fbpx

Panduan Samsung tentang cara membersihkan ponsel Anda untuk melindungi dari coronavirus

Tau kah kamu, Ponsel kita juga bisa berpotensi menjadi carrier virus? Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, virus Corona dapat bertahan selama antara 2 jam hingga 9 hari di permukaan seperti kaca, metal atau plastik, yang mana merupakan bahan yang sering digunakan pada ponsel kita.  Cara membersihkan ponsel untuk pencegahan terhadap coronavirus Matikan dulu ponsel, lepaskan casing/cover ponsel dan semua aksesoris yang menempel Usap dengan kain lembut permukaan luar ponsel Jangan menyemprotkan cairan pembersih langsung pada ponsel karena dapat merusak perangkat, terutama lapisan oleophobic yang membantu melindungi layar dari noda sidik jari. Cairan dan air bahkan bisa masuk ke ruang terbuka, sehingga Anda akhirnya dapat merusak ponsel Anda. Untuk membersihkan ponsel, basahi bagian ujung kain pembersih Anda dengan cairan desinfektan. Nah kamu bisa menggunakan larutan HOCl (50-80 ppm) untuk membersihkan ponselmu, usap bagian depan dan belakang ponsel dengan lembut. Hindari menyeka ponsel secara berlebihan. Pencegahan tentu saja merupakan cara terbaik dalam situasi ini. Setelah Anda mendesinfeksi ponsel Anda, berhati-hatilah saat menggunakannya di luar rumah. Tetap jaga agar berada Anda, jangan meletakkannya dan jangan serahkan ke siapa pun. Ini adalah gangguan sementara tetapi bisa sangat membantu melindungi kesehatan dan keselamatan Anda serta orang-orang yang Anda cintai. Sumber : https://www.sammobile.com/news/samsung-guide-how-to-clean-your-phone-coronavirus/

Pembagian produk Techno De sebagai program CSR untuk puskesmas di seluruh wilayah kebumen dan Panti Jompo Yayasan Noersasi di Malang, Tuban & mojokerto.

PT Kymmoshi Global Indonesia membagikan produk TECHNO DE sebagai program CSR untuk puskesmas di seluruh wilayah kebumen , dan panti jompo yayasan Noersasi di Malang, Tuban & mojokerto. Sejumlah masjid juga mendapatkan produk CSR Masjid ISKA Mayang, Masjid Alikhlas Purworejo, bahkan acara ijab di KUA Banjar Negara. Produk yang dibagikan antara lain: TECHNO DE Hand sanitizer TECHNO DE Humidifier TECHNO DE Disinfectant

Memiliki Gejala yang Mirip, Ini Beda Virus Corona dan Influenza

Sumber : https://id.berita.yahoo.com/memiliki-gejala-yang-mirip-ini-000044065.html Fimela.com, Jakarta WHO sudah menetapkan virus corona atau 2019-nCoV sebagai public health emergency of internasional sejak 30 Januari 2020. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara lain. Tentu virus corona membuat masyarakat panik dan resah, apalagi memiliki gejala yang mirip dengan influenza seperti batuk, pilek, hingga nyeri tenggorokan. Maka saat seseorang merasakan hal tersebut, dikhawatirkan terjangkit virus corona.  Padahal, dr. R. Fera Ibrahim, Sp.MK(K), spesialis Mikrobiologi mengatakan influenza dan virus corona adalah dua virus yang berbeda, namun memiliki gejala yang sama. “Masing-masing virusnya berbeda, sebab ada berbagai jenis virus. Walau gejalanya hampir sama dengan influeza, namun virus corona harus dilihat riwayat pasien apakah pernah ke tempat yang terinfeksi seperti Cina atau pernah bersinggungan dengan orang yang terjangkit,” papar dr. Fera di Rumah Sakit Univeritas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Tingkat keparahan penyakit ini pun dapat diukur dengan rasio fatalitas kasus dan kematian. Berdasarkan data WHO, secara global sekitar 290.000-650.000 kematian diakibatkan penyakit pernapasan. Sedangkan virus corona, berdasarkan angka-angka sekitar epidemik yang ada, sekitar 2,2 persen dari mereka dengan kasus yang dikonfirmasi meninggal. Vaksin Vaksin influenza sendiri telah dikembangkan dan bisa menjadi bentuk pencegahan penyakit yang efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Sedangkan, virus corona saat ini belum ada vaksinnya dan masih dikerjakan. “Rekomendasi WHO, vaksinasi tahunan adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi influenza dan hasil yang lebih akut. Vaksinasi penting untuk memberikan perlindungan tubuh. Vaksin influenza dapat memberikan perlindungan selama setahun dan menurunkan risiko berbagai komplikasi flu, termasuk pneumonia. Saat ini vaksin influenza quadrivalen untuk mencegah 4 strain influenza telah tersedia di Indonesia,” papar Dr.dr. Sukamto, Sp.PD.

Published
Categorized as Blog, blogs

Virus Corona Lebih Rentan Menyerang Pria, Berikut Penjelasannya

sumber : https://id.berita.yahoo.com/virus-corona-lebih-rentan-menyerang-063000929.html?guccounter=1 Fimela.com, Jakarta Berdasarkan data WHO per 2 Februari 2020, total kasus konfirmasi virus corona global adalah 14,557 kasus, 14,411 kasus dilaporkan berada dari China dan total kematian 304 kasus. Serta 23 negara, sebanyak 146 kasus dengan 1 kematian di Flipina. Sedangkan di Indonesia sendiri belum ditemukan kasus virus corona. Menurut dokter spesialis Paru RSUI, dr. Raden Rara Diah Handayani Sp. P (K) mengatakan virus corona bisa menyerang segala usia, mulai dari balita hingga lansia. Dan sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan. Menurutnya terdapat 71 persen pria terinfeksi virus corona. Hal ini pun dipertegas oleh dr . Fera Ibramin M.Sc, Ph.D, Sp.MK(K), spesialus Mikrobiolgi, menurutnya pria lebih rentan terserang virus corona dikarenakan respon ACE2 lebih banyak pada pria. “Corona mirip SARS, ada reseptor yaitu ACE2. Reseptor ini ada di nosafaring hingga otak. Reseptor ACE2 ini banyak di pria. Virus sendiri akan menginfeksi sel, untuk masuk ke sel ada reseptor tersebut. Penelitian SARS menunjukan reseptor ACE2 lebih banyak pada perempuan,” ujar dr. Fera di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Reseptor tersebut pun lebih banyak di Asia, dibandingkan di negara barat. Gejala Gejala umum penyakit virus coroan sendiri berupa demam dengan suhu 38 derajat celcius atau lebih, batuk, pilek, nyeri tenggorokan hingga gejala infeksi saluran napas bawah yang berat yaitu pnemumonia. dr. Diah menegaskan beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya disebabkan virus corona, namun juga dipengaruhi faktor penyerta seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan menderita penyakit lainnya. Oleh karennya, masyarakat tidak perlu panik namun tetap wasapada. “Proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. Masa inkubasi sendiri 2 sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dua minggu tersebut,” papar dr. Diah

Published
Categorized as Blog, blogs